lampung

lampung
LAMPUNG

Obyek Wisata Lambar

on Senin, 16 Mei 2011

Obyek Wisata Lambar

Lampung Barat adalah tempat yang sangat cocok untuk beristirahat, rekreasi atau liburan… dengan udara yang segar, cuaca yang bersahat, dan lingkungan yang aman dari gangguan kriminal.
Berikut ini beberapa tempat wisata yang terdapat di Lampung Barat.
Namun belum semua tempat wisata dapat di Up-Load disini, karena sesuatu dan lain hal…
Mudah-mudahan info yang terdapat disini dapat membantu…

1. Wisata Hutan (Wana Wisata)

  • Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)
tnbbsKawasan Bukit Barisan Selatan ditetapkan sebagai Taman Nasional melalui Surat Pernyataan Menteri Pertanian No. 736/Mentan/X/1982 tanggal 14 Oktober 1982 seluas 356.800 Ha. Wilayah dan batas kawasan TNBBS tidak pernah berubah sejak ditetapkan pada tahun 1935 sebagai Suaka Margasatwa melalui Besluit Ban der Gauvemeur General van Nederlandsch Indie No. 48 stbl. 1935 dengan nama Sumatera Selatan I (SS I). berdasarkan SK Menhut No. 71/Kpts-II/1990 tanggal 15 Fepbruari 1990 ditetapkan pula Cagar Alam Tugu Konservasi Kubu PerahuLaut (CAL) Bukit Barisan Selatan seluas ±21.600 Ha yang terintegrasi dalam pengelolaan TNBBS Juli 2004 beserta 2 Taman Nasional lain (TN Gunung Leuser dan TN Kerinci Seblat) ditetapkan sebagai Cluster Natural World Heritage Site dengan nama The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera. Juli 2007 menjadi TN Model melalui SK Dirjen PHKA No. 69/IV-Set/HO/2006 dan menjadi Balai Besar TN berdasarkan Permenhut No. P03/Menhut-II/2007 tanggal 1 Februari 2007.
Letak :
Secara geofrafis TNBBS terletak pada 4°29’ – 5o57’ LS dan 103o24’ – 104o44’ BT, meliputi areal seluas ±356.800 Ha. Menurut administrasi pemerintahan, kawasan TNBBS termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanggamus seluas ±10.500 Ha, Kabupaten Lampung Barat seluas±280.300 Ha dan Kabupaten Kaur seluas ±66.000 Ha.
Iklim :
Kawasan TNBBS dikelompokkan menjadi dua zona iklim (Oldeman, et al, 1979). Bagian Barat Taman Nasional mempunyai curah hujan antara 3000-3500 per tahun dan bagian Timur Taman Nasional antara 2500-3000 mm per tahun.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, bagian barat Kawasan TNBBS termasuk tipe iklim A (basah) dengan lebih dari 9 (sembilan) bulan basah per tahun dan di bagian timur termasuk tipe iklim B yang lebih kering dari tipe A dan mempunyai 7 (tujuh) bulan basah per tahun. Musim hujan berlangsung dari Bulan November sampai Mei. Musim kemarau dari Bulan Juni sampai Agustus. Curah hujan rata-rata per tahun 2.500-3.000 mm per tahun di bagian barat dan 3.000-4.000 mm per tahun di bagian timur, dengan suhu berkisar 20o-28oC.
Sumber : Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Posting By : Gusty Liwa
2. Wisata Alam
  • Seminung Lumbok Resort
Seminung Lumbok ResortSeminung Lombok Resort adalah salah satu penginapan yang berada ditepi Danau Ranau.
Tempat wisata ini menawarkan pemandangan Danau Ranau yang sangat indah, selain ini diarah depan Hotel ini, terpampang jelas Gunung Seminung yang juga menambah keindahan tempat wisata ini.
Tugu LumbokSeminung Lombok Resort ini terletak di Pekon Lombok Kecamatan Sukau Kab. Lampung Barat. Dan diresmikan keberadaannya pada tanggal 8 Agustus 2007 oleh Gubernur Lampung. Menyediakan fasilitas kamar Hotel berkelas bintang 3, rumah pokdok, restoran, convension hall, shalter-shalter ditepi danau.
Disisi lain, Pekon Lombok ini memiliki Dermagapenyebrangan danau dengan menggunakan perahu motor, yang melayani rute Pusri, Banding Agung, Kota Batu, dan Way Panas Ranau dengan tarif yang terjangkau oleh masyarakat kecil dan menengah.
  • Gunung Pesagi
Gunung PesagiPesagi adalah sebuah gunung yang juga merupakan gunung tertinggi di Propinsi Lampung, tingginya mencapai 2ooo meter DPL. Sejak tahun 2001, Gumpalan FP Unila yang bekerjasama dengan Pemkab Lampung Barat mengadakan sebuah event besar barbasis nasional yaitu KIBAR, yang antara lain kegiatannya Kebut Gunung Pesagi.
PesagiUntuk Para Pendaki dan Pecinta Alam, gunung pesagi adalah tempat mejelajah yang sangat menantang, tidak diragukan bila para pendaki dari sebagian kota di Indonesia tertarik mendakinya.
Dari puncak pesagi, terlihat kota-kota yang membentang di propinsi Lampung. Tidak hanya itu, dari puncaknyapun kita dapat melihat Jembatan Ampera yang berada di Kota Palembang.
  • Danau Suoh
Danau SuohBerbicara tentang keindahan alam Lampung Barat. suoh adalah salah satunya…
Souh memiliki 2 buah danau… selain itu disekitar danau terdapat banyak sekali kawah-kawah yang terbentuk secara alami karena proses letusan gunung berapi yang ada di Suoh ini sendiri…disekitar danau juga terdapat padang ilalang yang menambah keindahan pemandangan di tempat ini. namun sayang sekali, tempat ini belumlah terfikirkan oleh pemerintah untuk dibuat menjadi tempat wisata terpadu.
Sebut saja transportasi, untuk menuju ke Kec Suoh ini sendiri, kita tidak bisa menggunakan mobil pribadi kita, apalagi sarana bus, melainkan harus menggunakan Akomodasi Hardtop atau ojek trail yang menggunakan rantai pada rodanya karena jalan yang harus dilalui adalah jalan berlumpur.
Pemerintah sebetulnya telah merencanakan pembangunan jalan ke tempat ini sejak beberapa tahun yang lalu, namun rencana tersebut hanyalah sekedar rencana, yang tidak jelas kapan akan terealisasinya.
3. Wisata Bahari
  • Pantai Walur Pss. Tengah
Pantai Walur KruiPantai inilah yang sering dijadikan para wisatawan lokal dan mancanegara untuk melakukan olah raga air yaitu Surfing (Slancar).
Pantai walur ini berada tepat dibawah salah satu lentera (mercusuar) yang ada di Kec. Pesisir Tengah Kab. Lampung Barat. dan merupakan tempat yang aman… tidak perlu khawatir akan keselamatan, karena masyarakatnya pun ramah-ramah.
Pantai ini memiliki ombak yang sangat tinggi, saat pasang, bisa mencapai 2-4 meter. Pantai ini merupakan tepi dari laut lepas (Samudra Hindia) tentu saja sebuah tantangan untuk melakukan surfing, namun disore hari, air laut sangat tenang, dan dapat dinikmati oleh pengunjung untuk renang, dengan pantai yang landai, tentu sangat aman untuk melakukan renang.
Selain Ombak yang tinggi, pantai ini masih bersih dan alami, sebuah pemandangan yang jarang sekali ditemukan di panntai-pantai yang ada di kota-kota besar. hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah, dan saat ini penginapan / villa-villa yang tersedia di sekitar pantai, barulah villa kecil yang dibuat oleh masyarakat sekitar tempat wisata ini.
  • Pantai Karang Nyimbor Tanjung Setia
Foto117Karang nyimbor merupakan salah satu obyek wisata bahari yang terletak di Kecamatan Biha Kabupaten Lampung Barat, tepatnya di pekon Tanjung Setia.
Pantai ini terletak tepat dipinggir jalan Lintas Barat, sekitar 20 KM dari kota krui.
Pantai ini sangat banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, dengan ombak yang sangat tinggi, pantai ini sangat disukai dan sangat cocok untuk melakukan surfing….
Foto112Selain itu, di Karang Nyimbor ini terdapat beberapa penginapan tepi pantai (cottege) yang didalamnya terdapat cafe dan restoran. Salah satu contoh, Villa Karang Nyimbor milik Mr. Handy… dengan fasilitas yang sederhana, namun sangat menarik.
Jika anda ingin berkunjung ketempat ini, tidak perluu dengan biaya mahal anda sudah bisa menginap di salah satu Villa yang ada di sini… dan anda dapat bermain slancar walaupun anda tidak membawa slancar, karena ditempat ini telah disiapkan slancar yang disewakan kepada pengunjung villa.

sejarah lampung


Sejarah Lampung
Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu Way Komring, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.
Sekala Brak memiliki makna yang dalam dan sangat penting bagi bangsa Lampung. Ia melambangkan peradaban, kebudayaan dan eksistensi Lampung itu sendiri. Bukti tentang kemasyuran kerajaan Sekala Brak didapat dari cerita turun temurun yang disebut warahan, warisan kebudayaan, adat istiadat, keahlian serta benda dan situs seperti tambo dan dalung seperti yang terdapat di Kenali, Batu Brak dan Sukau. Kata LAMPUNG sendiri berawal dari kata Anjak Lambung yang berarti berasal dari ketinggian ini karena para puyang Bangsa Lampung pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala Brak di lereng Gunung Pesagi.
Dilereng Gunung Pesagi didapati situs seperti batu batu bekas Negeri atau Pekon kuno, tapak bekas kaki, pelataran peradilan dan tempat eksekusi, serta Prasasti yang terpahat pada batuan. Dari sebuah batu yang bertarikh 966 Caka yang terdapat di Bunuk Tenuar Liwa, ternyata telah ada suku bangsa yang beragama Hindu telah menjadi penghuni didataran Lampung. Didalam rimba rimba ditemukan parit parit dan jalan jalan bekas Zaman Hindu bahkan pada perkebunan tebu terdapat batu batu persegi dan diantaranya didapat batuan berukir yang merupakan puing candi.
Tafsiran para ahli purbakala seperti Groenevelt, L.C.Westernenk dan Hellfich didalam menghubungkan bukti bukti memiliki pendapat yang berbeda beda namun secara garis besar didapat benang merah kesamaan dan acuan yang tidak diragukan didalam menganalisa bahwa Sekala Brak merupakan cikal bakal bangsa Lampung.
Dalam catatan Kitab Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt kedalam bahasa Inggris bahwa antara tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah Kerajaan Kendali yang terletak diantara pulau Jawa dan Kamboja. menurut catatan kitab, masyarakat Kendali ini mempunyai adat istiadat yang sama dengan bangsa Siam dan Kamboja. Baginda dari Kendali-Sapanalanlinda mengirimkan seorang utusan yang bernama Taruda ke negeri Tiongkok dengan membawa hadiah emas dan perak, utusan yang demikian dikirim berturut turut hingga abad ke enam.
Menurut L.C. Westenenk nama Kendali ini dapat kita hubungkan dengan Kenali ibukota kecamatan Belalau sekarang. Nama Sapalananlinda itu menurut kupasan dari beberapa ahli sejarah, dikarenakan berhubung lidah bangsa Tiongkok tidak fasih melafaskan kata Sribaginda, ini berarti Sapanalanlinda bukanlah suatu nama.
Berdasarkan Warahan dan Sejarah yang disusun didalam Tambo, dataran Sekala Brak tersebut pada awalnya dihuni oleh suku bangsa Tumi yang menganut faham animisme. Suku bangsa ini mengagungkan sebuah pohon yang bernama Belasa Kepampang atau nangka bercabang karena pohonnya memiliki dua cabang besar, yang satunya nangka dan satunya lagi adalah sebukau yaitu sejenis kayu yang bergetah.
Keistimewaan Belasa Kepampang ini bila terkena cabang kayu sebukau akan dapat menimbulkan penyakit koreng atau penyakit kulit lainnya, namun jika terkena getah cabang nangka penyakit tersebut dapat disembuhkan. Karena keanehan inilah maka Belasa Kepampang ini diagungkan oleh suku bangsa Tumi.
Diriwayatkan didalam Tambo empat orang Putera Raja Pagaruyung tiba di Sekala Brak untuk menyebarkan agama Islam. Fase ini merupakan bagian terpenting dari eksistensi masyarakat Lampung. Keempat Putera Raja ini masing masing adalah:
1. Umpu Bejalan Di Way
2. Umpu Belunguh.
3. Umpu Nyerupa.
4. Umpu Pernong.
Umpu berasal dari kata Ampu seperti yang tertulis pada batu tulis di Pagaruyung yang bertarikh 1358 A.D. Ampu Tuan adalah sebutan Bagi anak Raja Raja Pagaruyung Minangkabau. Setibanya di Skala Brak keempat Umpu bertemu dengan seorang Muli yang ikut menyertai para Umpu dia adalah Si Bulan. Di Sekala Brak keempat Umpu tersebut mendirikan suatu perserikatan yang dinamai Paksi Pak yang berarti Empat Serangkai atau Empat Sepakat.
Setelah perserikatan ini cukup kuat maka suku bangsa Tumi dapat ditaklukkan dan sejak itu berkembanglah agama Islam di Sekala Brak. Sedangkan penduduk yang belum memeluk agama Islam melarikan diri ke Pesisir Krui dan terus menyeberang ke pulau Jawa dan sebagian lagi ke daerah Palembang.
Dataran Sekala Brak yang telah dikuasai oleh keempat Umpu yang disertai Si Bulan, maka Sekala Brak kemudian diperintah oleh keempat Umpu dengan menggunakan nama PAKSI PAK SEKALA BRAK. Inilah cikal bakal Kerajaan Sekala Brak yang merupakan puyang bangsa Lampung. Kerajaan Sekala Brak mereka bagi menjadi empat Marga atau Kebuayan yaitu:
1. Umpu Bejalan Di Way memerintah daerah Kembahang dan Balik Bukit dengan Ibu Negeri Puncak, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Bejalan Di Way.
2. Umpu Belunguh memerintah daerah Belalau dengan Ibu Negerinya Kenali, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Belunguh.
3. Umpu Nyerupa memerintah daerah Sukau dengan Ibu Negeri Tapak Siring, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Nyerupa
4. Umpu Pernong memerintah daerah Batu Brak dengan Ibu Negeri Hanibung, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Pernong.
Sedangkan Si Bulan mendapatkan daerah Cenggiring namun kemudian Si Bulan berangkat dari Sekala Brak menuju kearah matahari hidup. Dan daerah pembagiannya digabungkan ke daerah Paksi Buay Pernong karena letaknya yang berdekatan.
Suku bangsa Tumi yang lari kedaerah Pesisir Krui menempati marga marga Punggawa Lima yaitu Marga Pidada, Marga Bandar, Marga Laai dan Marga Way Sindi namun kemudian dapat ditaklukkan oleh Lemia Ralang Pantang yang datang dari daerah Danau Ranau dengan bantuan lima orang punggawa dari Paksi Pak Sekala Brak. Dari kelima orang punggawa inilah nama daerah ini disebut dengan Punggawa Lima karena kelima punggawa ini hidup menetap pada daerah yang telah ditaklukkannya.
Agar syiar agama Islam tidak mendapatkan hambatan maka pohon Belasa Kepampang itu akhirnya ditebang untuk kemudian dibuat PEPADUN. Pepadun adalah singgasana yang hanya dapat digunakan atau diduduki pada saat penobatan SAIBATIN Raja Raja dari Paksi Pak Sekala Brak serta keturunan keturunannya. Dengan ditebangnya pohon Belasa Kepampang ini merupakan pertanda jatuhnya kekuasaan suku bangsa Tumi sekaligus hilangnya faham animisme di kerajaan Sekala Brak. Sekitar awal abad ke 9 Masehi para Saibatin Raja Raja di Sekala Brak menciptakan aksara dan angka tersendiri sebagai Aksara Lampung yang dikenal dengan Had Lampung.
Ada dua makna didalam mengartikan kata Pepadun, yaitu:
1. Dimaknakan sebagai PAPADUN yang maksudnya untuk memadukan pengesahan atau pengakuan untuk mentahbiskan bahwa yang duduk diatasnya adalah Raja.
2. Dimaknakan sebagai PAADUAN yang berarti tempat mengadukan suatu hal ihwal. Maka jelaslah bahwa mereka yang duduk diatasnya adalah tempat orang mengadukan suatu hal atau yang berhak memberikan keputusan.
Ini jelas bahwa fungsi Pepadun hanya diperuntukkan bagi Raja Raja yang memerintah di Sekala Brak. Atas mufakat dari keempat Paksi maka Pepadun tersebut dipercayakan kepada seseorang yang bernama Benyata untuk menyimpan, serta ditunjuk sebagai bendahara Pekon Luas, Paksi Buay Belunguh dan kepadanya diberikan gelar Raja secara turun temurun.
Manakala salah seorang dari keempat Umpu dan keturunannya memerlukan Pepadun tersebut untuk menobatkan salah satu keturunannya maka Pepadun itu dapat diambil atau dipinjam yang setelah digunakan harus dikembalikan. Adanya bendahara yang dipercayakan kepada Benyata semata mata untuk menghindari perebutan atau perselisihan diantara keturunan keturunan Paksi Pak Sekala Brak dikemudian hari.
Pada Tahun 1939 terjadi perselisihan diantara keturunan Benyata memperebutkan keturunan yang tertua atau yang berhak menyimpan Pepadun. Maka atas keputusan kerapatan adat dengan persetujuan Paksi Pak Sekala Brak dan Keresidenan, Pepadun tersebut disimpan dirumah keturunan yang lurus dari Umpu Belunguh hingga sekarang.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kepaksian_Sekala_Brak